Header Ads

Pedagang Asli Papua Tagih Janji Bupati Soal Modal Usaha

Mama-mama Papua yang berjualan di pasar tradisional Potikelek Wamena – Jubi/Islami
Wamena, Jubi – Mama-mama pedagang asli Papua di pasar tradisional Potikelek, Wamena, Jayawijaya menagih janji Bupati Jayawijaya soal bantuan modal usaha yang dijanjikan saat peresmian pasar Februari 2014.

Hal itu disampaikan perwakilan mama-mama Papua yang berdagang di Pasar Potikelek saat melakukan pertemuan dengan Ketua DPRD Jayawijaya, dalam masa reses.
Salah seorang pedagang di pasar Potikelek, Mama Salomina Ersulu dalam pertemuan dengan Ketua DPRD Jayawijaya dalam masa reses dewan untuk Dapil I bersama masyarakat di Kelurahan Sinapuk, Rabu (24/2/2016) di Aula Silimo Siloam Wamena mengatakan pihaknya terus menunggu janji tersebut.
Home content advertisement before tabbed
“Pak Bupati katanya mau kasih kita modal usaha, padahal data pedagang sudah dimasukkan ke dinas perindagkop. Namun hingga kini tidak ada tanggapan,” katanya.
Mereka bahkan tidak mengetahui apakah bantuan yang dimaksudkan itu pinjaman murni atau dari pihak bank dan mama-mama ini harus melunasi dengan menggunakan bunga bank atau tidak.

Dinas perindagkop Jayawijaya telah mengupayakan berbagai macam terobosan agar Pasar Potikelek ramai pengunjung, mulai dari menghadirkan pedagang non Papua serta masuknya terminal Yalimo di pasar tersebut. Namun mama-mama yang berjualan masih saja merasa pasar sepi pengunjung.

Mama pedagang lainnya, Yosina Tebai mengatakan sudah dua tahun diresmikan tetapi pasar Potikelek masih sepi dari pengunjung.

Maka dari itu, dalam pertemuan dengan Ketua DPRD mama Yosina tebai meminta agar di pasar dihadirkan semua terminal bayangan dan menghadirkan penjual ikan dan daging agar pasar ramai pengunjung.
“Sampai sekarang pasar masih sepi, kami minta agar terminal bayangan semua masuk di pasar biar ramai, begitu juga janji bupati untuk modal usaha kami masih pertanyakan,” kata Mama Yosina.

Ketua DPRD Jayawijaya, Taufik Petrus Latuihamallo mengatakan akan meminta kepada dinas terkait untuk menyampaikan data para pedagang di pasar Potikelek ke dewan untuk didiskusikan bersama bupati.
“Tetapi menurut saya, dinas perindag memang ada penganggaran bantuan itu namun mekanismes seperti apa saya harus lihat dulu. Yang pasti, informasi dari mama-mama itu ada di perindagkop, sekitar 1,2 miliar rupiah yang dianggarkan untuk bantuan modal usaha itu kalau tidak salah, namun apakah itu dana bergulir atau kredit murni seperti apa saya belum tahu,” katanya. (Islami)

Editor : TIMOTEUS MARTEN

Tidak ada komentar

Bloger. Diberdayakan oleh Blogger.