Pemprov Papua Minta Menkopolhukam Tak Keluarkan Statement Meresahkan
Sekretaris Daerah Papua, Hery Dosinaen Berbicang Dengan Gubernur Papua Lukas Enembe dan Asisten Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Sekda Papua, Elia Loupatty – Jubi/Alex |
Jayapura, Jubi – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua meminta
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam),
Luhut Binsar Panjaitan tidak mengeluarkan pernyataan yang memicu
keresahan di Papua.
Sekretaris Daerah Papua Hery Dosinaen, di Jayapura, Jumat (18/3/2016)
mengatakan seorang menteri seharusnya melakukan kajian lebih dulu
sebelum memberi satu pernyataan, sebab berpotensi memberi umpan balik
yang luar biasa bagi seluruh komponen masyarakat.
“Bagaimana pun juga semua pejabat publik harus memberikan pernyataan
dengan satu kajian yang baik. Jangan sampai satu pernyataant membuat
keresahan atau umpan balik yang sangat luar biasa,” katanya.
Menurut Dosinaen, jika operasi keamanan di Papua harus terjadi,
Pemerintah Pusat harus duduk bersama dengan semua pihak yang ada di
Papua. “Kami belum tahu soal informasi tersebut. Tapi soal itu harus
kita duduk bersama. Jangan sampai ada pernyataant emosional sesaat,”
katanya.
menyinggung soal penembakan di Sinak, Dosinaen mengatakan Gubernur
menyampaikan rasa bela sungkawa yang sedalam-dalamnya bagi seluruh
keluarga korban.
“Gubernur sangat prihatin atas insiden penembakan itu, karena terjadi
saat pihak pemerintah daerah tengah gencar-gencarnya melakukan
pembangunan infrastruktur untuk menyambungkan akses transportasi darat
antar kabupaten di wilayah pegunungan,” ujarnya.
Sebelumnya, Lagislator Papua, Laurenzus Kadepa menyatakan, Menteri
Koordinator Politik, Hukum dan HAM, Luhut Binsar Panjaitan agar tak
menambah trauma Orang Asli Papua (OAP).
Politisi Partai NasDem itu mengatakan, itu adalah sikap yang
berlebihan. Apa lagi pelaku-pelaku penembakan di Papua selama ini tak
jelas. Hanya sering disebut Orang Tak Dikenal (OTK), Gerakan Pengacau
Keamanan, Organisasi Papua Merdeka (OPM), separatis dan lainnya.
“Yang ada pasti itu akan menambah trauma kepada Orang Asli Papua.
Sudah berapa banyak rakyat sipil akan korban. Berapa lagi yang akan jadi
korban jika operasi itu dilakukan,” ujarnya. (Alexander Loen)
Share : Voicegmanp
Post a Comment