Polisi Masuk Halaman Tempat Diskusi, Diskusi ULMWP Terpaksa Dibatalkan
Polisi dengan senjata lengkap menjaga depan pintu masuk asrama Mimika agar para peserta seminar tidak masuk dalam ruangan seminar, Sabtu (13/03/2016) – Jubi/Abeth |
Jayapura, Jubi – Pada tanggal 8 Maret 2015 pada pukul 22. 05 WP
disepakati antara tim kerja United Liberation Movement For West Papua
(ULMWP) dalam negeri, Markus Haluk dan Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi
Mahasiswa Pegunungan Tengah se-Indonesia (DPP-AMPTPI) akan digelar ruang
diskusi (seminar) untuk update situasi dan perkembangan terkini di
Tanah Papua. Dan DPP-AMPTPI dipercayakan sebagai tim yang akan
memfasilitasi diskusi publik tersebut dengan narasumber (pembicara),
Markus Haluk (tim kerja ULMWP dalam negeri).
Hendrikus Madai, anggota tim kerja diskusi tersebut mengatakan,
semenjak tanggal 8 Maret -11 Maret 2016, tim kerja telah menyiapkan
segala sesuatu yang diperlukan untuk mensukseskan diskusi tersebut.
Menurut Hendrikus Madai yang juga Wakil Sekjen DPP AMPTPI, rencana
kegiatan tersebut akan dilaksanakan di asrama mahasiswa Mimika di
Jayapura, jalan Kampwolker Perumnas I Waena.
“Setelah tempat kegiatan diijinkan oleh badan pengurus asrama Mimika
dan tempat duduk telah ditata rapih untuk diduduki peserta diskusi
publik, maka undangan bagi para aktivis, mahasiswa dan mahasiswi serta
masyarakat umum telah disebar baik melalui undangan cetak, facebook,
WhatsApp dan SMS dengan harapan peserta seminar 300-500 orang peserta,”
kata Hendrikus Madai kepada Jubi di halaman asrama Mimika, Sabtu
(12/03/2016).
Ia mengatakan, hal-hal yang disepakati untuk dibahas dalam diskusi
ini, diantaranya, persatuan dan kesatuan di antara orang Papua.
Kontroversi pembukaan kantor ULMWP di Kabupaten Jayawijaya, dan sejauh
mana dukungan komunitas internasional terhadap perjuangan rakyat Papua
yang diwadahi oleh ULMWP sehingga update situasi dan seminar ini akan
memberikan pemahaman yang baik dan benar bagi rakyat Papua.
“Namun, sayang pada hari kegiatan pada hari Sabtu (12 Maret 2015)
pada pukul 08.40 WP polisi berjumlah 5 orang masuk ke halaman asrama
Mimika dengan bersenjata lengkap,” terang Madai.
Kemudian, lanjutnya, mereka menjaga pintu masuk asrama agar tidak ada
peserta seminar yang masuk ke dalam tempat kegiatan. Sementara di di
luar depan asrama diparkir mobil 5 yang semuanya berpakaian polisi
termasuk 1 buah Toyota Avanza dan di perempatan Perumnas 1 diparkir 1
buah truk polisi.
“Terlihat juga beberapa anggota polisi mengenakan pakaian biasa yang saya duga intel dengan menggenggam HT,” tuturnya.
Wakil Panitia, Antonius Yohame mengatakan, melihat situasi itu,
pihaknya langsung berkoordinasi dengan Markus Haluk sebagai narasumber
utama dari ULMWP dan saudara Januarius Lagowan (Sekjend AMPTPI sebagai
penanggung jawab seminar dan diskusi publik).
“Dan mereka meminta kami (panitia) agar kegiatan tersebut dibatalkan
dan masa yang sudah masuk ke dalam ruangan terpaksa membubarkan diri
secara otomatis,” tukasnya.
Wartawan Jubi sempat meminta keterangan kepada polisi yang sedang
berdiri di depan asrama Mimika, namun tidak diberikan satu katapun
sebagai jawaban. (Abeth You)
Post a Comment